Faktor yang mempengaruhi tingkat investasi dalam perekonomian suatu Negara adalah:
1.Prospek ekonomi dimasa yang akan datang. Dengan adanya keidakpastian serta banyaknya kemungkinan kondisi ekonomi Indonesia yang akan datang menjadikan kegiatan mendapatkan dana untuk investasi menjadi tidak mudah. Untuk itu di perlukan suatu proses peramalan guna mengurangi ketidakpastian di masa yang akan datang, dengan adanya hasil peramalan maka semakin besar dan baik pula iklim investasi yang akan terjadi.
2.Keuntungan yang dicapai oleh sebuah perusahaan. Semakin besar keuntungan yang diperoleh maka semakin terbuka pula kesempatan sebagian dari keuntungan tersebut untuk di investasikan kembali dalam kegiatan perusahaan.
3.Perubahan dan perkembangan teknologi. Semakin cepa perubahan teknologi maka dapat memacu setiap pelaku usaha untuk menginvestasikan dananya guna mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi tersebut.
4.Kestabilan perekonomian Negara. Jika Indonesia mampu menjamin kestabilan dalam bidang ekonomi, politik, social dan budaya serta pertahanan, maka hal itu dapat mendorong investor dan tentunya dapat menguntungkan bagi perkembangan perekonomian secara umum.
5.Tingkat suku bunga. Tngkat suku bunga yang tinggi menyebabkan dana yang diperoleh secara kredit intuk berinvestasi menjadi mahal, untuk itu semakin rendah tingkat suku bunga maka cenderung investor akan memperbanyak pengeluaran untuk berinvestasi.
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
Penanaman modal dalam negeri di Indonesia diatur dalam UU No.6 Tahun 1968, dengan member persetujuan kepada berbagai macam proyek yang tersebar di berbagai sector diwilayah Indonesia.
Pada pelita-pelita berikutnya investasi di penanaman modal diarahkan pada usaha untuk:
-Memperkokoh struktur industry dalam negeri secara umum dengan memprioritaskan industry yang mampu mengolah bahan baku, modal, serta penunjang.
-Prioritas juga ditujuan kepada industry agar mampu menciptakan mesin-mesin produksi sendiri.
-Diarahkan pada proses penyerapan tenaga kerja sebanyak-banyaknya.
-Dapatmenyebar keluar wilayah, agar pembangunan dapat merata di seluruh wilayah.
Penanaman Modal Asing (PMA)
Secara makro kemajuan ekonomi suatu Negara akan semakin lancer jika tingkat tabungan masyarakat mampu mengimbangi kebutuhan investasi yang akan dilakukan. Jika yang terjadi adalah tabungan masyarakat lebih sedikit maka diperlukan peran sector swasta luar negeri/asing untuk menutup kekurangan tersebut.
Disisi lain masuknya modal asing menimbulkan dampak positif ada juga yang beranggapan negative, adapun alasan menentang masuknya PMA adalah:
1.Jarang perusahaan multinasional menanamkan kembali keuntungannya pada Negara-negara berkembang.
2.Perusahaan multinasional menyebabkan berkurangnya pemasukan devisa Negara.
3.Walaupun perusahaan multinasional turut membayar pajak kepada Negara tetapi mereka mendapatkan keringanan pajak dan perlindungan lainnya.
4.Seringnya tujuan transfer teknologi tidak berjalan dengan lancer disamping kesempatan tenaga kerja pribumi masih sulit untuk menduduki posisi kunci perusahaan.
5.Perusahaan multinasional sering memiliki kedudukan sebagai perusahaan monopolis.
6.Perusahaan multinasional hanya memproduksi komoditi untuk kalangan tertentu saja.
7.Dapat mempertajam kesenjangan social
8.Menggunakan kekuatan ekonomi untuk menekan pemerintah.
9.Menekan pajak local dengan “transfer pricing”.
Alasan Indonesia masih membutuhkan uluran penanaman modal asing adalah:
a.Kemampuan menabung masyarakat Indonesia yang belum Maksimal sehingga kebutuhan modal dalam negeri masih kurang.
b.Masih banyak sector yang belum dapat dikelola sendiri oleh tenaga maupun manejeman dalam negeri.
c.Belum efisiennya produksi komoditi tertentu sehingga menguntungkan jika diserahkan pengelolanya kepada investor asing.
KEBIJAKAN MONETER DAN FISKAL DALAM SEKTOR LUAR NEGERI
Dalam menjaga kestabilan moneter tidak hanya peran bank yang diperlukan tetapi pemerintah juga perlu memunyai bebbagai kebijakan yang berhubungan dengan kestabilan moneter. Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah melalui Bank Indonesia di bidang keuangan untuk menjaga kestabilan nilai mata uang agar encapai tujuan-tujuan ekonomi.
Tujuan-tujuan dari kebijakan moneter itu adalah:
-Menciptakan ekonomi yang stabil, Dimana kondisi perekonomian menjamin pertumbuhan ekonomi secara mantap dan terus-menerus. Upaya mejaga kestabilan ekonomi maka arus perputaran barang dan uang harus seimbang dan terkendali.
-Menjaga kestabilan harga, Dimana harga barang dalam pasar dipengaruhi oleh sejumlah uang yang beredar di masyarakat. Upaya pemerintah dalam mengantisipasi akibat jumlah uang yang beredar dapat melalui bank sentral agar dapat mengalami kestabilan.
-Meningkatkan kesempata kerja, Kesempatan kerja kemungkinan banyak terjadi apabila banyak investor-investor menanamkan modal mereka. Adanya investasi dapat menciptakan stabilitas ekonomi dengan cara mengendalkan jumlah uang yang beredar d masyarakat.
-Memperbaki neraca perdagangan dan neraca pembayaran internasional, Istilah neraca perdagangan dikenal dengan surplus dan deficit neraca perdaganan. Akibat surplus karena adanya kegiatan ekspor lebih besar daripada kegiatan impor, sebalknya defisit. Dalam neraca pembayaran surplus terjadi apabila pembayaaran ke luar negeri lebih kecil daripada penerimaan yang berasal dari luar negeri, dan defisit neraca pembayaran sebaliknya.
Bentuk kebijakan moneter pemerintah yaitu:
a.Politik cash ratio, yang bertujuan mengatur tinggi dan rendahnya persentase cadangan kas bank-bank.
b.Politik diskonto, dilakukan dengan menaikkan dan menurunkan suku bunga bank.
c.Pembatasan kredit, dilakukn melalui dunia perbankan dalam ketentuan batas maksimum kredit yang diberikan kapada masyarakat.
d.Politik pasar terbuka, dilakukan dengan cara menjual Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau membeli surat berharga di pasar modal.
Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
1. Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy
Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang edar
2. Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy
Adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policu)
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan ekonomi yang mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih menekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah.
Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak. Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri akan dapat meningkatkan jumlah output. Dan sebaliknya kenaikan pajak akan menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan output industri secara umum.
Kebijakan Anggaran / Politik Anggaran :
1. Anggaran Defisit (Defisit Budget) / Kebijakan Fiskal Ekspansif
Anggaran defisit adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pengeluaran lebih besar dari pemasukan negara guna memberi stimulus pada perekonomian. Umumnya sangat baik digunakan jika keaadaan ekonomi sedang resesif.
2. Anggaran Surplus (Surplus Budget) / Kebijakan Fiskal Kontraktif
Anggaran surplus adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pemasukannya lebih besar daripada pengeluarannya. Baiknya politik anggaran surplus dilaksanakan ketika perekonomian pada kondisi yang ekspansi yang mulai memanas (overheating) untuk menurunkan tekanan permintaan.
3. Anggaran Berimbang (Balanced Budget)
Anggaran berimbang terjadi ketika pemerintah menetapkan pengeluaran sama besar dengan pemasukan. Tujuan politik anggaran berimbang yakni terjadinya kepastian anggaran serta meningkatkan disiplin.
Sumber: toni heryana & dita rari dwi.ekonomi sma kelas x. 2006. Bogor
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Dari segi perencanaan pembangunan Indonesia, APBN merupakan suatu konsep perencanaan pembangunan berjangka waktu pendek yang di susun pada setiap tahunnya.
Secara garis besar APBN mempunyai pos-posnya seperti:
-sisi penerimaan: pos penerimaan dalam negeri dan penerimaan pembangunan.
-Sisi pengeluaran: pos pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan.
APBN disusun sebagai pengimbang secara dinamis pada setiap pengalokasian dana pembangunan terhadap tabungan pemerintah dalam penerimaan dalam negeri dengan pengeluaran rutin yang belum sepenuhnya menutupi kebutuhan biaya pembangunan ndonesia.
Fungsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara :
a.Fungsi otorisasi bermakna bahwa anggaran daerah menjadi dasar untuk merealisasi pendapatan dan belanja pada tahun bersangkutan. Tanpa dianggarkan dalam APBD sebuah kegiatan tidak memiliki kekuatan untuk dilaksanakan.
b.Fungsi perencanaan bermakna bahwa anggaran daerah menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
c.Fungsi perencanaan bermakna bahwa anggaran daerah menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
d.Fungsi pengawasan mengandung makna bahwa anggaran daerah menjadi pedoman untuk menilai keberhasilan atau kegagalan penyelenggaraan pemerintah daerah.
e.Fungsi alokasi mengandung makna bahwa anggaran daerah harus diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja, mengurangi pengangguran, dan pemborosan sumberdaya, serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas perekonomian daerah.
f.Fungsi distribusi memiliki makna bahwa kebijakan-kebijakan dalam penganggaran daerah harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
g.Fungsi stabilitasi memliki makna bahwa anggaran daerah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian daerah.
Secara garis besar suber penerimaan Negara berasal dari:
a.Penerimaan dalam negeri
pada tahun awal masa orde baru penerimaan ekspor minyak bumi dan gas masih cukup menguntungkan, namun karena tidak menentunya minyak dunia menjadikan perlu adanya pengurangan ketergantungan penerimaan dari sector migas. Dengan adanya tersebut pemerintah membuat kebijakan diantaranya:
-Deregulai bidang perbankan (1 Juni 1993)dengan mengurangi peran bank sentral, serta member hak kepada bank pemerintah maupun swasta dalam menentukan suku bunga deposito dan pinjaman sendiri. Dampaknya adalah meningkatnya tabungan mayarakat.
-Deregulasi bidang perpajakan(UU baru, 1 Januari 1984), untuk memperbaiki penerimaan Negara.
-Kebijaksanaan-kebijaksanaan lain yang selanjutnya dapat menciptakan iklim usaha yang lebih sehat dan mantap.
b.Penerimaan pembangunan
karena adanya laju pembangunan yang cepat, maka untuk meningkatkan tabungan pemerintah perlu dilengkapi dan ditunjang dengan dana yang berasal dari luar negeri. Adanya peminjaman luar negeri tersebut harus selalu diupayakan suatu mekanisme pemanfaatan sector-sektor yang lebih produktif, dengan demikian adanya bantuan luar negeri dapat dikelola dengan baik (terutama ddalam pengembalian pinjaman pokok dan bunganya).
Perkiraan Pengeluaran Negara ada dua jenis yaitu:
1.Pengeluaran rutin, yaitu peneluaran yang dapat dikatakan selalu ada dan telah terencana sebelumnya secara rutin, seperti: pengeluaran untuk belanja pegawai, belanja barang, subsidi otonom, membayar bunga dan cicilan pinjaman, dll.
2.Pengeluaran pembangunan, yang termasuk dalam pengeluaran pmbangunan seperti:
-Pengeluaran pembangunan untuk berbagai departemen/lembaga Negara, contohnya dalam pembiayaan proyek-proyek pembangunan sektorial yang menjadi tanggung jawab masing-masing departemen/lembaga Negara bersangkutan.
-Pengeluaran pembangunan untuk anggaran pembangunan daerah
- pengeluaran pembangunan lainya.
Dasar Perhitungan Perkiraan Penerimaan Negara
Untuk memperoleh hasil perkiraan penerimaan Negara ada hal-hal pokok yang harus diperhatikan, yaitu:
1.Penerimaan dalam negeri dari migas, factor-faktor yang mempertimbangkan adalah : produksi minyak rata-rata per hari dan harga rata-rata ekspor minyak mentah.
2.Penerimaan dalam negeri di luar migas, factor-faktor yand diperimbangkan adalah: pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, bea masuk, cukai, pajak ekspor, pajak bumi dan bangunan, bea maerai, pajak lainnya, penerimaan bukan pajak, penerimaan dari hasil penjualan BBM.
3.Penerimaan bangunan, terdiri dari bantuan program dan bantuan proyek.
Sumber: digital books ATA 1 universitas Gunadarma
Struktur Produksi, Distribusi Pendapatan, dan Kemiskinan
Pendapatan Nasional Pendapatan nasional merupakan salah satu indikator perekonomian suatu negara yang sangat penting. Pendapatan nasional dapat diartikan sebagai suatu angka atau nilai yang menggambarkan seluruh produksi, pengeluaran, ataupun pendapatan yang dihasilkan dari semua pelaku/sektor ekonomi dari suatu negara dalam kurun waktu tertentu. Pendapatan nasional sering digunakan sebagai indikator ekonomi dalam hal :
a.Menentukan laju tingkat perkembangan/pertumbuhan perekonomian suatu negara
Mengukur keberhasilan suatu negara dalam mencapai tujuan pembangunan ekonominya
Membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara dengan negara lainnya
Konsep Pendapatan Nasional
Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.
Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
Produk Nasional Neto (NNP)
Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.
Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Y Disposible)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Y Disposible) adalah pendapatan nasional yang telah siap untuk dibelanjakan baik dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Y Disposable ini diperoleh dari National Income (NI) setelah ditambah dengan pengeluaran pemerintah berupa transfer/subsidi dan kemudian dikurangi dengan pajak langsung (Direct Tax)yang di tetapkan pemerintah. Pendapatan Nasional PerKapita, pendapatan perkapita/tahun biasanya digunakan sebagai salah satu indicator akhir dalam melihat kemajuan pertumbuhan perekonomian suatu Negara. Pendapatan per kapita diperoleh dengan membagi pendapaan nasional dengan jumlah penduduk di suatu Negara. Distribusi Pendapatan Nasional dan Kemiskinan Masalah besar yang dihadapi negara sedang berkembang adalah disparitas (ketimpangan) distribusi pendapatan dan tingkat kemiskinan. Tidak meratanya distribusi pendapatan memicu terjadinya ketimpangan pendapatan yang merupakan awal dari munculnya masalah kemiskinan. Membiarkan kedua masalah tersebut berlarut-larut akan semakin memperparah keadaan, dan tidak jarang dapat menimbulkan konsekuensi negatif terhadap kondisi sosial dan politik. Masalah kesenjangan pendapatan dan kemiskinan tidak hanya dihadapi oleh seiap negara berkembangdan maju. Perbedaannya terletak pada proporsi atau besar kecilnya tingkat kesenjangan dan angka kemiskinan yang terjadi, serta tingkat kesulitan mengatasinya yang dipengaruhi oleh luas wilayah dan jumlah penduduk suatu negara. Semakin besar angka kemiskinan, semakin tinggi pula tingkat kesulitan mengatasinya. Perbedaan pendapatan timbul karena adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber daya dan faktor produksi terutama kepemilikan barang modal (capital stock). Pihak (kelompok masyarakat) yang memiliki faktor produksi yang lebih banyak akan memperoleh pendapatan yang lebih banyak pula. Menurut teori neoklasik, perbedaan pendapatan dapat dikurangi melalui proses penyesuaian otomatis, yaitu melalui proses “penetasan” hasil pembangunan ke bawah (trickle down) dan kemudian menyebar sehingga menimbulkan keseimbangan baru. Apabila proses otomatis tersebut masih belum mampu menurunkan tingkat perbedaan pendapatan yang sangat timpang, maka dapat dilakukan melalui sistem perpajakan dan subsidi. Penetapan pajak pendapatan/penghasilan akan mengurangi pendapatan penduduk yang pendapatannya tinggi. Sebaliknya subsidi akan membantu penduduk yang pendapatannya rendah, asalkan tidak salah sasaran dalam pengalokasiannya. Pajak yang telah dipungut apalagi menggunakan sistem tarif progresif (semakin tinggi pendapatan, semakin tinggi prosentase tarifnya), oleh pemerintah digunakan untuk membiayai roda pemerintahan, subsidi dan proyek pembangunan. Dari sinilah terjadi proses redistribusi pendapatan yang akan mengurangi terjadinya ketimpangan. Sumber: Digital Books ATA1 Universitas Gunadarma http://sofyan71sbw.files.wordpress.com/2010/05/distribusi-pendapatan-dan-kemiskinan-di-indonesia.pdf
PETA PEREKONOMIAN INDONESIA
Keadaan Geografis Indonesia
Indonesia adalah negara kepulauan yang berbentuk republik, terletak di kawasan Asia Tenggara. Indonesia memiliki lebih kurang 17.000 buah pulau dengan luas daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2.
Letak Astronomis
Letak astronomis suatu Negara Indonesia adalah terletak diantara 6oLU – 11oLS dan 95oBT – 141oBT
Letak geografis
Letak geografis Indonesia diantara Benua Asia dan Benua Australia, serta di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Dengan demikian, wilayah Indonesia berada pada posisi silang, yang mempunyai arti penting dalam kaitannya dengan iklim dan perekonomian.
Keadaan geografis Indonesia dapat menjadi suatu kekuatan dan kesempatan bagi perkembangan perekonomian kita, Banyaknya pulau di Indonesia akan menjadi kekuatan dan kesempatan, jika pulau-pulau yang sebagian besar merupakan kepulauan yang subur dan kaya akan hasil-hasil bumi dan tambang, dapat diolah dangan prinsip-prinsip ekonomi. Dengan kemampuan menggali dan memanfaatkan kekayaan alam yang ada Indonesia akan banyak memiliki pilihan produk yang dapat dikembangnya sebagai komoditi perdagangan, baik untuk pasar lokal maupun untuk pasar internasional. Dan dengan keindahan dan keanekaragaman budaya kepulauan tersebut dapat menjadi sumber penerimaan negara andalan melalui industri pariwisata.
Dan sebaliknya dapat menjadi kelemahan dan ancaman bagi perekonomian kita, masih banyak pihak luar yang secara ilegal mengambil kekayaan alam Indonesia di berbagai kepulauan, banyak dan luasnya pulau yang sulit untuk dilakukan pengawasan seperti biasa.
Iklim di Indonesia dipengaruhi oleh angin muson barat dan muson timur yang menyebabkan Indonesia memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Adanya iklim ini dapat menguntungkan Indonesia dalam hal produk hasil bumi dan industry.
Adanya iklim ini menjadikan Indonesia kaya akan bahan tambang seperti minyak bumi yang menjadikn Negara Indonesia memperoleh dana pembangunan yang sangat besar pada masa Repelita II. Selain minyak bumi ada juga biji besi, timah, tembaga, batubara, gas bumi, dll.
Mata Pencaharian
Dari keseluruhan wilayah Indonesia mata pencaharian sebagian adalah:
-pada sector pertanian(agraris) seperti yang tinggal di pedesaan contohnya :pertanian, perikanan, peternakan,perkebunan,dll.
-pada kontribusi sector pertanian terhadap GDP (Gross Domestic Product)
- Hal yang perlu diwaspadai dalam sektor pertanian ini adalah, bahwa komoditi yang dihasilkan dari sektor ini relatif tidak memiliki nilai tambah yang tinggi, sehingga tidak dapat bersaing dengan-dengan komoditi yang dihasilkan sektor lain ( industri misalnya ), sehingga sebagian masyarakat Indonesia yang memang bermata pencaharian di sektor pertanian (desa) semakin tertinggal dari rekannya yang bekerja dan memiliki akses di sektor industri ( kota ). Jika ini tidak segera ditindak lanjuti, maka akan menjadi benarlah teori ketergantungan, bahwa spread effect ( kekuatan menyebar ) akan selalu lebih kecil dari back-wash effect ( mengalirnya sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya ).
Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk mengatasi diantaranya
adalah :
memperbaiki kehidupan penduduk/petani dengan pola pembinaan dan pembangunan sarana dan prasaranya bidang pertanian
meningkatkan nilai tambah komoditi pertanian, jika dimungkinkan tidak hanya untuk pasar lokal saja
mencoba mengembangkan kegiatan agribisnis
menunjang kegiatan transmigrasi
Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yaitu penduduk dalam konteks pembangunan ekonomi memiliki peran ganda. Peran ganda penduduk dalam konteks pembangunan ekonomi adalah sebagai produsen dan juga sebagai permintaan. Sejalan dengan peran ganda tersebut, penduduk dapat menjadi faktor pendorong dan juga penghambat pembangunan ekonomi.
Karakteristik sumber daya manusia atau kependudukan Indonesia sebagai negara yang masih berkembang ditandai oleh empat hal utama, yaitu
1.laju pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi
2.distribusi penduduk /penyebaran penduduk yang tidak merata
3.struktur umur penduduk yang kurang menguntungkan (komposisi penduduk, angkatan kerja)
4.kualitas penduduk yang relatif rendah (sistem pendidikan, kesehatan)
Investasi
Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan berarti juga produksi) dari kapital/modal barang-barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Contoh termasuk membangun rel kereta api, atau suatu pabrik, pembukaan lahan, atau seseorang sekolah di universitas. Untuk lebih jelasnya, investasi juga adalah suatu komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik, mesin, dll) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat investasi
investasi sangat ditentukan oleh dua faktor utama, yaitu tingkat pengembalian yang diharapkan dan biaya investasi.
1.Tingkat Pengembalian yang diharapkan (Expected Rate of Return) yaitu, Kemampuan perusahaan menentukan tingkat investasi yang diharapkan, sangat dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal perusahaan.
a.Kondisi internal adalah faktor-faktor yang berada di bawah control perusahaan, misalnya tingkat efisiensi, kualitas SDM dan teknologi yang digunakan. Tingkat pengembalian yang diharapkan juga dipengaruhi oleh factor-faktor nonteknis, terutama di Negara sedang berkembang. Misalnya, apakah perusahaan memiliki hak dan atau kekuatan monopoli, kedekatan dengan pusat perusahaan, dan penguasaan jalur informasi.
b.Kondisi eksternal yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan akan investasi terutama adalah perkiraan tentang tingkat produksi dan pertumbuhan ekonomi domestic maupun internasional. Selain perkiraan kondisi ekonomi, kebijakan yang ditempuh pemerintah juga dapat menentukan tingkat investasi. Kebijakan menaikkan pajak misalnya, diperkirakan akan menurunkan tingkat permintaan akan agregat. Akibatnya, tingkat investasi akan menurun. Factor social politik juga menentikan gairah investasi. Jika social polotik makin stabil, investasi umumnya juga meningkat. Demikian pula faktor keamanan (kondisi keamanan Negara)
2.Biaya investasi, yang merupakan penentu tingkat biaya investasi adalah tingkat bunga pinjaman. Jika semakin tinggi tingkat bunga, maka biaya investasi makin mahal. Akibatnya minat berinvestasi akan menurun. walaupun tingkat bunga pinjaman rendah, minat akan investasi tetap rendah, dikarenakan biaya total investasi masih tinggi. Selain itu factor pertama yg mempengaruhi adalah masalah kelembagaan. Misalnya, prosedur izin investasi yang berbelit-belit dan lama (> 3 tahun), menyebabkan biaya ekonomi dengan memperhitungkaan nilai waktu uang dari investasi makin mahal. Demikian halnya dengan keberadaan dan efisiensi lembaga keuangan, tingkat kepastian hokum, stabilitas politik, dan keadaan keamanan.
Upaya-upaya yang dapat digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan dana investasi pembangunan adalah:
1.pengembangan ekspor komoditi non-migas, sehingga secara absolut dapat meningkatkan penerimaan pemerintah dari sektor luar negeri. Untuk menunjang langkah ini perlu diusahakan peningkatan nilai tambah dan kemampuan bersaing dari komoditi-komoditi yang akan diekspor tersebut.
2.Mengusahakan adanya pinjaman luar negeri yang memiliki syarat lunak, serta menggunakannya untuk kegiatan investasi yang menganut prinsip prioritas.
3.Menciptakan iklim investasi yang menarik dan aman bagi para penanaman modal asing, sehingga makin banyak PMA yang masuk ke Indonesia.
4.Lebih menggiatkan dan menyempurnakan sistem perpajakan dan perkreditan, terutama kredit untuk golongan ekonomi lemah, agar mereka secepatnya dapat berjalan bersama dengan para pengusaha besar dalam rangka peningkatan produktifitas.
Sumber:
Setyawan, Aris Budi. 1997. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Gunadarma.
Sukirno, Sadono. 2006. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
PERKEMBANGAN STRATEGI DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA
Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) adalah salah satu perencanaan ekonomi Indonesia di masa yang akan datang. Dengan GBHN pembangunan wilayah Indonesia dapat dilaksanakan secara seimbang dan serasi baik dalan dimensi pertumbuhan ataupun pemerataan antara pengembangan Kawasan Barat dan Kawasan Timur Indonesia, dengan maksud agar kesenjangan pembangunan antar wilayah segera teratasi dengan adanya pembangunan yang terencana, matang, sistematis dan bertahap.
Strategi pembangunan melalui :
a.Pengembangan ekonomi daerah dan nasional melalui pengembangan sector unggulan yang dapat menciptakan sinergi pembangunan kawasan pesisir dengan memperhatikan inisiatf, potensi dan keunggulan local sekaligus reduksi potensi konflik lintas wilayah.
b.Sebagai Negara maritime Indonesia memiliki wilayah kelautan dan pesisir dengan sumber daya alam yang dimilikinya adalah strategi pembangunan ekonomi Indonesia yang dapat diandalkan sebagai pilar ekonomi nasional.
c.Proses ekonomi global yang cenderung melibatkan banyak Negara sesuai dengan keunggulan kompetitifnya menjadikan peluang dan ancaman tersendiri terhadap globalisasi perekonomian Indonesia. Ancaman itu pun berupa hilangnya batas-batas Negara. Disamping itu peluang Indonesia terhadap proses ekonomi global berperan penting sebagai sumber produksi rempah-rempah terkenal dan dalam sumber daya alam yang melimpah adalah salah satu keunggulan kompetitif Indonesia selain SDM,kemampuan dalam pemasaran dan distribusi global dan kebijakan pemerintah.
d.Mengembangkan kawasan perbatasan sebagai “beranda depan” Negara dan pintu gerbang internasional yang menganut keserasian prinsip-prinsip ekonomiserta pertahanan dan keamanan.
e.Mengembangkan sistem jaringan transportasi darat, udara dan laut sehingga terwujud struktur ruang wilayah nasional yang utuh dan kuat dalam kerangka NKRI (Negara Kesatuan Repubilik Indonesia).
Kota Pasuruan terletak di Propinsi Jawa Timur, berada di persimpangan segitiga emas jalur regional Surabaya-Probolinggo-Malang. Bagi yang melakukan perjalanan darat dari Surabaya ke Probolinggo atau ke Banyuwangi atau ke Pulau Bali pasti akan melalui kota Pasuruan. Jarak Surabaya - Pasuruan kurang lebih 60 km, Pasuruan - Probolinggo kurang lebih 40 km, sedangkan Pasuruan - Malang kurang lebih 55 km.
Kota Pasuruan merupakan kota pelabuhan, karena terletak di pesisir pantai Selat Madura. Mata pencaharian penduduk di kota Pasuruan umumnya nelayan, petambak ikan, petani garam dan rumput laut.
PROFIL PASURUAN (JATIM)
Pasuruan adalah kota pegunungan atau bisa disebut City of Mountain. Dengan icon pariwisata adalah Gunung Bromo. Letak geografis wilayah Daerah Tingkat II Kabupaten Pasuruan beradapada posisi sangat strategis yaitu jalur regional juga jalus utama perekonomian Surabaya – Malang dan Surabaya – Banyuwangi.Hal tersebut menguntungkan dalam pengembangan ekonomi dan membuka peluang infestasi diKabupaten Pasuruan. Kabupaten Pasuruan mempunyai luas wilayah 147.401,50 Ha (3,13 % luasPropinsi Jawa Timur) terdiri dari 24 Kecamatan, 24 Kelurahan, 341 Desa dan 1.694 Pedukuhan.
KEADAAN GEOGRAFI
Letak geografi Kabupaten Pasuruan antara 112 0 33` 55” hingga 113 30` 37” Bujur Timur danantara 70 32` 34” hingga 80 30` 20” Lintang Selatan dengan batas – batas wilayah:Utara : Kabupaten Sidoarjo dan Selat Madura.Selatan : Kabupaten MalangTimur : Kabupaten ProbolinggoBarat : Kabupaten Mojokerto
KEADAAN GEOLOGIS
Daratan Pemerintah Kabupaten terbagi menjadi 3 bagian:1. Daerah Pegunungan dan Berbukit, dengan ketinggian antara 180m s/d 3000m. Daerah inimembentang dibagian Selatan dan Barat meliputi: Kec. Lumbang, Kec Puspo, Kec. Tosari, Kec.Tutur, Kec. Purwodadi, Kec. Prigen dan Kec. Genpol.2. Daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 6m sampai 91m, dataran rendah ini beradadibagian tengah, merupakan daerah yang subur.3. Daerah Pantai, dengan ketinggian antara 2m sampai 8m diatas permukaan laut. Daerah inimembentang dibagian Utara meliputi Kec. Nguling, Kec. Rejoso, Kec. Kraton dan Kec. Bangil.
KEADAAN TOPOGRAFI
Kondisi wilayah Kabupaten Pasuruan terdiri dari daerah pegunungan berbukit dan daerahdataran rendah, yang secara rinci dibagi menjadi 3 bagian :a. Bagian selatan terdiri dari pegunungan dan perbukitan dengan ketinggian permukaan tanahantara 186 meter sampai 2.700 meter yang membentang mulai dari wilayah kecamatan Tutur,Purwodadi dan Prigen.b. Bagian Tengah terdiri dari dataran rendah yang berbukit dengan ketinggian permukaan antara6 meter sampai 91 meter dan pada umumnya relatif subur.c. Bagian Utara terdiri dari dataran rendah pantai yang tanahnya kurang subur dengan ketinggianpermukaan tanah 2 meter sampai 8 meter. Daerah ini membentang dari timur yakni wilayahkecamatan Nguling Kearah Barat yakni Kecamatan Lekok, Rejoso, Kraton dan Bangil.Keadaan kemiringan tanah di Kabupaten Pasuruan adalah bervariasi:1. Kemiringan 0 - 25 derajat meliputi + 20% luas wilayah. Daerah ini merupakan dataran rendah yangterletak dibagian Utara.2. Kemiringan 10 - 25 derajat meliputi + 20% luas wilayah. Daerah ini merupakan dataran yang bergelombang yang terletak di bagian Tengah.3. Kemiringan 25 - 45 derajat meliputi + 30% luas wilayah.Daerah ini merupakan yang bersambung dengan perbukitan (dibagian Barat dan Timur).4. Kemiringan diatas 45 derajat meliputi + 30% luas wilayah.Daerah ini merupakan pegunungan yang terletak di bagian Selatan. Sedangkan struktur tanahdi Kabuapten Pasuruan sebagian besar terdiri dari jenis Alluvial, Mediterian, Regosol, Labosaldan Litasol. Grumasol dan Andosal.
ADMINISTRASI PEMERINTAH
Secara administrasi wilayah Kabupaten Pasuruan terbagi atas:- 24 (Dua puluh mepat) wilayah Kecamatan ;- 341 (Tiga ratus empat puluh satu) wilayah Desa;- 24 (Dua puluh empat) wilayah Keluarahan;
KEADAAN DEMOGRAFI
Sebagai modal dasar pembangunan penduduk Kabupaten Pasuruan relatif besar tercatat1.454.521 jiwa terdiri dari laki – laki 725.484 jiwa dan perempuan 729.037 jiwa (data akhir tahun 2005 BPS Kabupaten Pasuruan) dengan kepadatan 979 jiwa/km2. Keaneka ragamanpenduduk sebagian besar suku Jawa, suku Madura, Suku Tengger dan keturunan asing antaralain : Cina, Arab, India. Agama yang dianut Islam, Kristen Protestan, Katholik, Budha danHindu.Kondisi penduduk menurut mata pencaharian terdiri dari : Pertanian (33,98%) IndustriPengolahan (24,69%), Listrik, gas dan air (0,41%) perdagangan, hotel dan restoran (17,79%)pertambangan dan galian (0,38%). Bangunan (5.21%), Keuangan, Persewaan dan jasaperusahaan (0,33%), pengangkutan dan komunikasi (6,66%) serta jasa (10,55%).Data akhir tahun 2005 berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional.
EKONOMI
Upaya yang dilakukan pemerintah Kabupaten Pasuruan untuk meningkatkan peertumbuhanekonomi dan meningkatkan pendapatn asli daerah (PAD) antara lain : Memperhatikan kondisian potensi perdagangan juga memperbaiki sarana dan prasarana perdagangan dalam rangka:1. Kelancaran terhadap distribusi barang khususnya sembilan bahan pokok dan pengendalingejolak harga.2. Menciptakan iklim yang kondusif dengan terciptanya stabilitas daerah dan kemudahan
berinfestasi.3. Pemberdayaan pengusaha kecil, menemgah dan koperasi melalui pemberian kemudahandalam mengembangkan usaha, pemberian kredit dan permodalan. Dari kinerja pembangunanekonomi daerah tingkat pertumbuhan ekonomi kabupaten Pasuruan mencapai 4,57%(berdasarkan perhitungan angka tahun 2004) dengan kekuatan ekonomi (PDRB atas dasar hargaberlaku) Rp. 5,573 trilyun, dan income perkapita mencapai Rp. 3.874.851.- .
PEMERINTAHAN
Kabupaten Pasuruan dipimpin oleh bupati H. Dade Angga, SIP. Lahir di Bandung pada tanggal01-01-1952 dan wakil bupati Eddy Paripurna Lahir di Pasuruan pada tanggal 21-04-1962(2008-2013, dilantik 9 Juli). Pasangan yang diajukan PDI-P dan 10 partai nonparlemen inimenggantikan Jusbakir Aldjufri dan Muzammil Syafi’i (2003-2008). Sebelumnya, Dadepernah menjadi Bupati Pasuruan pada periode 1998-2003.
[1]
DPRD Pasuruanberanggotakan 49 orang
INDUSTRI
Kabupaten ini memiliki salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur, Pasuruan IndustrialEstate Rembang (PIER). Industri utama di kabupaten ini antara lain Sampoerna di Pandaan,Matsushita (Panasonic), Cheil Jedang Indonesia Rejoso dan PT. Nestle Indonesia di Kejayan.
PARIWISATA
Bagian barat wilayah kabupaten ini (perbatasan dengan wilayah Kabupaten Mojokerto danMalang) adalah dataran tinggi yang cukup sejuk, dan merupakan salah satu daerah tujuan wisatautama Jawa Timur. Kawasan tersebut terdapat villa-villa peristirahatan, dan sejumlahperumahan elit. Kawasan pegunungan ini juga sering digunakan sebagai tempat berkemah. Diantara obyek wisata andalan Pasuruan adalah Taman Safari Indonesia di Prigen , Taman Dayu,Air Terjun Kakek Bodo, Pemandian Banyu Biru, Kawasan Tretes dan Kebun Raya Purwodadi.Sebelah selatan Kota Pasuruan terdapatGunung Bromo, salah satu tujuan wisata utama JawaTimur.
KULINER KHAS
•Bipang beras
•Klepon, cenil dan Lupis Gempol
•Kupang Lontong khas Kraton
•Lumpia Basah/Goreng
•Nasi Gudeg & Nasi Kuning
•Nasi Punel Bangil
•Onde-Onde & Lumpia Basah/Goreng
•Rawon & Sate Komo
•Rawon Nguling
•Sate kerang Bangil
•Tahu Petis
•Ting Ting Jahe
•Warung Kopi
Dalam melaksanakan pembangunan di suatu daerah negara Indonesia melakukan peningkatan devisa negara melalui promosi-promosi terhadap Negara-negara tetangga melalui pariwisata yang dimiliki Indonesia. Salah satunya ialah wisata gunung bromo,Tempat wisata alam ini terletak diTaman Nasional Bromo Tengger Semerudi timur kota Malang, Jawa Timur. Pengunjungnya bukan hanya wisatawan lokal, bahkan banyak yang berasal dari luar negeri. Dengan pemandangan yang khas membuat Bromo layak menjadi tujuan wisata.